7 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memandikan Pasien Kelumpuhan

roberteleetheman.com – Merawat pasien kelumpuhan di rumah memang memerlukan kesabaran dan ketelatenan, termasuk saat memandikan mereka. Aktivitas yang terlihat sederhana ini justru membutuhkan perhatian ekstra agar pasien tetap merasa nyaman dan terhindar dari risiko cedera maupun infeksi.

Setiap kondisi pasien berbeda, jadi proses mandi tidak boleh dilakukan secara asal. Ada teknik, alat bantu, dan pendekatan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien, supaya kebersihan tubuh tetap terjaga tanpa menimbulkan stres bagi pasien ataupun caregiver.

1. Pastikan Suhu Air Tidak Terlalu Panas atau Dingin

Suhu air menjadi hal pertama yang wajib dicek sebelum mulai memandikan pasien. Pasien kelumpuhan mungkin mengalami gangguan sensorik, jadi mereka bisa saja tidak merasakan suhu ekstrem yang bisa melukai kulit.

Gunakan air hangat suam-suam kuku dan cek dulu dengan bagian dalam pergelangan tangan. Hindari air terlalu panas atau terlalu dingin agar kulit pasien tetap sehat dan tidak iritasi.

2. Pilih Sabun yang Lembut dan Tidak Mengandung Pewangi Tajam

Kulit pasien kelumpuhan cenderung lebih sensitif, apalagi jika mereka jarang bergerak. Gunakan sabun yang lembut, tanpa pewangi atau alkohol, agar tidak membuat kulit kering atau gatal.

Pilih sabun khusus bayi, sabun organik, atau sabun dengan label “hypoallergenic”. Hindari penggunaan sabun antibakteri yang terlalu keras, kecuali atas rekomendasi dokter.

3. Perhatikan Area Lipatan Tubuh

Lipatan tubuh seperti ketiak, leher, selangkangan, dan belakang lutut sering jadi tempat berkumpulnya keringat, bakteri, dan kotoran. Jika tidak dibersihkan dengan benar, area ini bisa jadi sarang infeksi atau menyebabkan luka tekan.

Gunakan spons atau kain lembut untuk membersihkan bagian-bagian tersebut dengan hati-hati. Setelah dibersihkan, keringkan secara menyeluruh agar tidak lembap.

4. Gunakan Alas Anti-Selip dan Posisi yang Aman

Kalau pasien bisa duduk di kursi mandi, pastikan ada alas anti-selip agar tidak terpeleset. Jika pasien mandi di tempat tidur, gunakan alas waterproof supaya air tidak merembes ke kasur.

Perhatikan posisi pasien selama mandi, pastikan kepala dan punggung tersangga dengan baik. Kalau perlu, gunakan sabuk pengaman atau minta bantuan orang lain saat proses memindahkan tubuh.

5. Bersihkan dari Atas ke Bawah

Saat mulai membasuh tubuh pasien, lakukan dari kepala, wajah, leher, kemudian turun ke tubuh bagian bawah. Urutan ini menjaga agar air kotor tidak mengalir ke bagian tubuh yang belum dibersihkan.

Gunakan handuk atau kain bersih yang berbeda untuk setiap bagian tubuh agar tidak menyebarkan bakteri dari satu area ke area lain.

6. Jangan Lupa Mengeringkan dengan Lembut

Setelah selesai mandi, jangan langsung menggosok kulit pasien dengan keras. Cukup ditepuk-tepuk lembut menggunakan handuk kering agar kelembapan berkurang tanpa menyebabkan iritasi.

Perhatikan juga area yang lembap atau tertutup pakaian, seperti punggung bawah dan sela-sela jari. Pastikan area tersebut benar-benar kering untuk mencegah tumbuhnya jamur atau luka tekan.

7. Oleskan Pelembap dan Periksa Kondisi Kulit

Setelah mandi, gunakan pelembap ringan untuk menjaga kelembapan kulit. Pilih pelembap yang bebas parfum dan cocok untuk kulit sensitif.

Saat mengoleskan pelembap, sekalian periksa apakah ada kemerahan, ruam, luka, atau tanda-tanda infeksi. Jika ada bagian kulit yang mencurigakan, catat dan konsultasikan ke tenaga medis atau dokter.

By admin